Ada beberapa definisi Marketing Mix, yaitu :
1.
Pengertian
Marketing Mix yaitu alat yang sesuai untuk sebuah bisnis guna mendapatkan
reaksi dari target pasar dalam kaitannya dengan tujuan pemasaran.
Pengertian
marketing mix menurut Philip Kotler dalam buku yang berjudulPrinciples
of Marketing, adalah “Marketing mix is the set of marketing foola that
the firm use to pursite its marketing objectives in the target market”.
Variabel-variabel
yang terdapat didalam marketing mix dikelompokkan menjadi empat kelompok utama
yang dikenal dengan 4 P’s yaitu :
a. Product
(Produk)
Definisi
produk Philip Kotler adalah : “ A product is a thing that be offered to
a market to satisfy a want or need”. Produk adalah sesuatu yang bisa
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian atau
konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.
b. Price
(Harga)
Definisi
harga menurut Philip Kotler adalah : “ Price is the amount of money
charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the
value that consumers exchange for the benefits or having or using the product
or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah
produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang
ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap
sebuah produk atau jasa.
Perusahaan
menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan penetapan harga secara umum
yang meliputi satu atau lebih di antara tiga perangkat perimbangan berikut ini
yakni :
1) Cost-based
princing (penetapan harga berdasarkan biaya)
·
Cost-plus-princing
(penetapan harga biaya plus). Metode ini merupakan metode penelitian harga yang
paling sederhana, dimana metode ini menambah standart mark-up terhadap biaya
produk.
·
Break
even analysis and target profit princing (Analisis peluang pokok dan penetapan
harga laba sasaran). Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan
harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari.
2) Value-Based
Princing (penetapan harga berdasarkan nilai)
Metode
ini menggunakan suatu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan)
untuk menetapkan suatu harga.
3) Competition-Based
Princing (penetapan harga berdasarkan persaingan).
·
Going-rate
Princing (penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku). Perusahaan
mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan
permintaannya. Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atai
lebih rendah dan pesaing utamanya.
·
Scaled-Bid
Princing (Penetapan harga penawaran tertutup). Perusahaan menetapkan pesaing
dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biasa atau permintaan perusahaan.
c. Promotion
(Promosi)
Definisi
menurut Stanton adalah : “Promotion mix is the combination of
operasional selling, sales person, public relation. These are the promotional
tools that help an organization to achieve its marketing objective”. Sedangkan
menurut Kotler yang dimaksud dengan Promosi adalah :” Promotion includes all
the activities the company undertakes to communicate and promote its product
the target market”.
Menurut
Philip Kotler promotion tools didefinisikan sebagai berikut : 1)
Advertising/Periklanan (Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya nin
personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui), 2) Personal
Selling /Penjualan perorangan (Yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba
dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus). 3) Sales Promotion / Promosi
penjualan (untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk
atau jasa suatu perusahaan). 4) Public relation / Publisitas (pengiklanan secara
tidak langsung dimana produk atau jasa suatu perusajaan disebarluaskan oleh
media).
d. Place
(Tempat)
Keputusan
penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada
pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimlam atau
menyampaiukan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan.
Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang paling
bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah
produk/pelayanan untuk digunakan atau dikunsumsi. Penyampaian dalam perusahaan
juga harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang
tersebar luas.
Sebagai
salah satu variabel marketing mix, place/distribusi mempunyai peranan yang
sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan
dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat
EXTENDED MARKETING MIX
e. Process
People merupakan aset utama dalam industri
jasa, terlebih lagi people yang merupakan karyawan dengan performance tinggi.
Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan
konsumen puas dan loyal. Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan
menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di
luar. Faktor penting lainnnya dalam people adalah attitude dan motivation dari
karyawan dalam industri jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat terjadi
kontak antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting, dapat
diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara dalam
bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. Sedangkan motivasi
karyawan diperlukan untuk mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan
pada level yang diekspetasikan.
f. People
Process, mutu layanan jasa sangat
bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa
penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu
layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan
sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang
berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja.
g. Physical Evidence
Building merupakan bagian dari bukti
fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi
konsumen dalai perusahaan jasa yang memiliki karakter . Perhatian terhadap
interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang
lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung.
Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience sehingga
memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat membrikan nilai tambah bagi
pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan kelas market
khusus.
h. Productivity & Quality
Produktivitas adalah sejauh mana
efisiensi masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil
layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah
derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat memenuhi
kebutuhan, keinginan, dan harapan. Dalam Jasa juga ada komponen biaya yang
dihitung berdasarkan aktivitas, makanya kita mengenal istilah activity based
accounting. Sementara itu kualitas sangat penting pada Jasa ketimbang pada
produk. Jika produk kualitas rendah masih bisa laku di pasar, tidak demikian
halnya dengan Jasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar